Rabu, 11 Mei 2011

Satu episode cinta tak terbalas

setelah ku tutup buku ini...maka, habis sudah seluruh kisah
terang-kelamnya tak mau ku gosok
biar saja dia teronggok
helai-helainya biar saja mnggantung
brankas-brankas asmara tertutup rapat
dibakar api kesedihan...
abunya dibawa aliran air hujan derita..
mengapa ada lalu hilang?
mengapa sempat hanya sesaat?
mengapa engkau bukan padaku?
aku terlalu merindu pada bayang semu...
aku terlalu puan untuk jadi tuan.
aku terlalu korban untuk jadi majikan....
ku nikmati alm sekitar, rumput dan embunnya yang perlahan menegur mataku...
aroma kehidupan merayap memasuki paru-paru...
tapi hilang saat di jantung...
tapi lenyap saat bersua dengan hati,
tapi luntur mendengar jiwa,
tapi mati di dalam diri,
mau kemana buat lari?
mau diam haruskah lagi?
sepasang anjing kawin di tengah jalan, seperti mencemooh diriku, menghina hatiku, menampar dan memaki jiwaku....
padahal aku yang dikata paling....
paling apanya jika kulit jadi pendasar?

Tu (Bulan Terang)

di sini sendiri diteriaki waktu
ragaku serasa layu
ditempa kenikmatan sesaat yang ku dapat dari sudut matamu,
senyummu menjadi kunang-kunang dalam kepalaku
rambutmu jadi nada jalanku
wajahmu...ah...
sungguh kau terlalu menusuk sukmaku,
aku coba berbicara pada nurani tapi ia malah tertawa dan menjerit. katanya" aku pun sebenarnya ingin lari,tapi dia terlanjur disunting matamu..."
Bulan Terang, aku terlalu kelam untukmu???
aku mau menerobos tabir ini, tapi kau dah lari senyum sendiri...

Hasrat Bibirku

titik-titik air hujan menyapa daun pohon jambu,,
menggetarkan asa dan pikiran lancaangku
ingin ku menatap matamu lebih dalam dan lama
bibirku mau ku pertemukan dengan bibirmu
biarkan sejenak waktu mati,
agar lebih lama bibirku bersimpuh di bibirmu....
biar dia buktikan padamu, dia tak cuma bisa berkata.....
ah...tapi aku tahu kau terlalu tinggi sedang aku rendah lagi berdaki
aku tahu kau penuh bersari sedang aku hanya hamba hari
aku tahu kau bidadari lalu aku hanya legam diri
aku harus tahu diri...

Dikau

Degup jantung menari lancang
sembari kerdil nurani berdiam diri..
mata tak mau lepas begadang,
ada resah yang tengah ku bayar...
ada cemas yang kini menampar
weangian debu jalan menembus kulit ariku
meradang jantungku karenanya
kau....

Selasa, 03 Mei 2011

DURIAN

Bintang –bintang bertaburan di siang hari
Seakan tak menghormati sang Mentari
Jubah kusam,kusut mewarnai jiwaku

My life is my adventure
To color my life

Dedaunan hijau menjadi kering seketika
Dalam waktu yang amat singkat
Ku dilahirkan hanya sekali
Cakapku pun hanya sekali
Karena waktu hanya sekali

Duriku menutupi halusnya tubuhku
Walau kulit bagaikan Durian
Namun hati selembut isinya

When happy they with me
But I sad, they go

Bagaikan kacang lupa akan kulitnya

AKU PAPUA

Sungguh bahagia dan syukurnya diriku
Lahirku,besarku di negerinya para pembicara
Bukan negeri para pendiam

semut banyak bicara
Jiwaku berisi kata-kata
Kata membuatku berkembang
Ke kehidupan yang tak ku ketahui
Diantara buruk dan indahnya dunia

HITAM KULIT,KERITING RAMBUT
AKU PAPUA……….

Hitam bukan berarti jahat
Dibalik hitamnya baju jiwaku
Tersimpan rasa ibaku tuk menolong para semut

Keriting rambut
Bukan berarti picik pengetahuan
Keriting pun berkarya bagi Negeri ini

Hitam bukan berarti jahat
Putih belum tentu baik

HITAM KULIT,KERITNG RAMBUT
AKU PAPUA

LOVE BORN, WHEN WE KNOW WORD

I born because word
Every people life because word
Life is word

Love is beautiful,
When we say with word
Sometimes important,
But sometimes easy
To do it in our life

Life because love
Die because love
Love born, when we knows word

I finding the word in my life
Sometimes, I look something not good about you
I just see, I don’t know, what can I do

You born when love come
And go when love die
From the word we know love
From the word we can speak and join with other people
Because word, this country can free
I know the world, from the word

MANSINAM IBUKU

Pulauku ,pulau nan indah
Daun kelapa nyiur melambai-lambai
Kamulah awal lahirnya diriku

Kehadiranmu
Membuat diriku
Berjalan dari hitam menuju putih

1500 tahun silam
Engkau melahirkan
Aku beserta saudara-saudaraku

Namun dahulu hingga sekarang
Saudara-saudaraku
Masih mencintai dirinya yang lalu

Kau hadir sebagai terang
Terang tuk kehidupan

Pulauku pulau nan indah
Doa dan harapannu
Akan ku bawa
Dan kan ku ajarkan
Hingga akhir menutup mata

PUJIAN NEGERIKU

Duduk menikmati
Indahnya senja di sore hari
Terdengar nyanyian senja
Para Rimbawan
Suaranya indah nan merdu
Mengajak rimbaku tidur

Inilah pujian negeriku

Nampak dari jauh
Anak rimba
Keriting, hitam manis
Mengendong kayu kering
Pulang ke rumah
Diiringi nyanyian ungas –ungas hutan

Inilah pujian negeriku

Dengarlah ………
Dengarlah……….
Tuhan Yesus…….
Mari dengarlah

Mereka berdendang indah nan merdu
Ada suara ratapan
Ada juga suara gembira

Inilah pujian negeriku

HATI TEBU

Dari tebu turun ke gula
Dari mata turun ke hati

Ambil sendok
Tuangkan air panas
Tuangkan dua sendok gula ke dalam gelas
Aduk sampai manis

Ku rangkai kata-kata
Menjadi sebuah makna
Yang membentuk sebuah kata
I love you

Gula manis
Dimana ada gula pasti ada semut
Where is love?
Love is in heart

Love is beautiful
Every people has got it
In the world

Loves
Will be life
Today, together, forever

CINTA DAN HARAPAN

Cinta dimiliki semua mahluk
Kebebasan, kedamaian
Diidami banyak orang
Begitu juga jiwaku

Ingin terbang di angkasa
Namun sayapku tak gagah tuk terbang

Berjalan diatas tanah
Kakiku tak kuat tuk menjajah daratan

Ku coba tuk bercanda tawa dengan pepohonan
Namun kini mereka hanyalah sebagai patung
Yang hanya menghiasi pekarangan rumah

Ku pun berjuang menghadapi
Liku-liku hidup ini
Entah sampai kapan ku harus begini
Napasku ……
Makananku…..
Hanyalah seekor semut merah yang tahu

UNDERSTAND

I understand
When I don’t know something
I try to join with you

But I don’t suppose
I don’t think
You’re very bad

So, in over ending
I think to
Repair your characteristic
To be a good human

YANG TAK TERLUPAKAN

Telah sekian lama kita bersatu
Lalui hari demi hari ,hidup ini
Dalam suka maupun duka

Tapi kini kamu telah pergi mendahuluiku
Ku tak menyangka
Kenapa harus seperti ini

Setelah engkau pergi
Ku dirundung duka
Yang tak urung jua Menemukan jalan terang

Engkau disana merasa tenang
Namun jiwaku tak bahagia
Kau membuat diriku berharga
Hingga ku mengerti apa artinya hidup ini

Parang ,kapak pun merasa letih ketika kepergianmu
Bawang merah ,bawang putih ,merica
Tak tahu harus kemana
Segala sesauatu terasa hampa tanpamu

Selamat jalan sayang ku
Semoga jiwamu bahagia di alam lain
Dan ingatlah satu hal
Ku kan selalu mendoakanmu dalam suka maupun duka

TULANG

Jalan yang ku tempuh sangat dasyat
Begitu juga hidup ini
Ku pun terpana,merana melihat semua yang telah ku lalui

Tulang menghilang entah kemana
Beribu-ribu tulang yang kau ciptakan
Telah ku sapa
Namun tak satupun balik menyapaku

Satu hari entah bagaimana jadinya
Ku mendapat sesuatu yang tak ku inginkan
Hingga ku pun diperintahkan untuk menghadapNya
Tiba saatnya ku menghadapNya

Satu demi satu tulang yang hilang
Kini berdatangan dengan bersenandung
Sebuah lagu kenangan
Ya Tuhan………
Inilah aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku

Sesuai dengan perintahMu
Apakah ku berdosa kepadamu?
Namun segala sesuatu yang kau perintahkan
Telah ku lakukan
Hingga kakiku lelah menjajah tanah ini

KEKECILAN

Masa lalu mungkin ada gunanya
Namun bagi para semut masa lalu
Itu sangat membunuh karakternya

Aku berangkat dari karakter yang berbeda
Ketika ku masuk di kandang serigala
Ku pun menyatakan bahwa diriku juga serigala
Namun pada hakikatnya diriku hanyalah seekor semut

Kecil itu indah
Bagi sekelompok semut itu buruk
Namun mereka tak sadari
Walaupun kecil namun berhikmat

Besar sangat memuaskan
Namun tak selamanya besar itu indah
Banyak yang mengidamkan kebesaran
Kecil ,bukan berarti picik kata-kata
Namun besar juga belum tentu tahu segalanya

LANGUAGE

To finding identity
Know the character

Change the world
Know something
Go around the world
Join with other human

Root, morphemes, sentences
It a language

I have a language
You have too
Father ask me
Put the lamp
It’s a language

Plants have a language
Animal has a language
Human has a language too
Language is important for us

Know language
Know culture
Know race
Save generation from the extinct

LIVE GAMES

Everyday
Every time
From in the morning to afternoon
I play with ink and paper

If I don’t have time to play whit them
I go to the center of society
To finding something that new

One day
I am happy with them
And one day I don’t happy with them

Animals laugh when looking at me
They think I am crazy

But I answer to them
This is phenomenon in lives
If we don’t past this part
We can not go to next part in our live

Live is a game
Enjoying the game
Enjoy your live
To be success

MAKANAN SARJANA

Aku dilahirkan dari terigu dan manusia
Identitasku ialah super cepat

Dari muda sampai tua
Besar maupun kecil
Kalangan kaya sampai miskin
Mereka pun mencari ku

Ketika mereka hendak mengisi bahan bakar
Tak tanggung –tanggung mereka menjatuhkan pilihan kepadaku
Ku diciptakan
Untuk kehidupan mereka yang tak tahu berjuang

Banyak orang mengatakan bahwa
Jiwaku kualitas rendahan
Namun mereka tak tahu
Jiwaku turut mencerdaskan anak bangsa

PERTENGKARAN DUNIAWI

Adu fisik terjadi dimana-mana
Dunia menangis karena keserakahan manusia
Yang satu menyatakan dirinya
Raja seumur hidup

Si buta tertawa
Melihat perkelahian dua ekor nyamuk
Lantaran memperebutkan air merah
pemberian sang raja duniawi

Ibu pertiwi pun ikut menangis
Lantaran disakiti oleh si semut
Demi mencari sebutir si merunduk

Sampai-sampai kupu-kupu pun
Mabuk madu bunga angrek
Madu yang dahulunya rasa manis
Sekarang rasanya bagaikan air kata-kata

Dahulu
Masa kini
Hingga masa yang akan datang
Masih akan ada perebutan kekuasaan
Sampai bumi ini lelah berputar

BUANG KATA

Hari bergani hari
Bulan berganti bulan
Tahun berganti tahun

Derap langkahku sangat lamban
Dalam duka yang sangat penat
Melihat ketidakadilan dunia ini

Tapi sayang seribu sayang
Karena kekejian si semut

Hingga pada akhirnya
Laut ,sungai gunung-gunung ,daratan
Pun Buang kata

Tentang apa yang telah terjadi
Mereka merasa bahwa
Harga dirinya telah di injak-injak

Hingga pada akhirnya
Si semut pun merenungi
kejahilan perbuatan tangannya

Tapi sayang,seribu sayang
Apa boleh dikata
Nasi sudah menjadi bubur

GERAK LANGKAH

Begitu cepat hari-hari berlalu
Namun tak urung jua ku temukan apa yang kucari
Sampai kapan ku harus menunggu tuk hal ini
Ku bertanya pada Bulan & Bintang
Tetapi mereka hanya diam membisu
Pada akhirnya ku tahu bahwa
kaulah bagian yang terhilang dari ku
Manusia tanpa tulang Ia tidak bisa bergerak
jiwaku tampaMu,ku tak berdaya
Oh Tuhan…………
Ku sujud menyebahMu
Hingga mataku lelah bekerja

SIAPAKAH YANG PANTAS?

Sinar mentari memancarkan kasihnya
Burung –burung menyanyi nan merdu
Hari mulai pagi
Setip detik ada harapan baru
Semut pun bersorak memujiMu

Oh…….
Tu…..han....
Betapa indahnya hidup ini

Alampun bergembira
Segala sesuatu yang kau jadikan
Bernyanyi haleluya amin
Menyambut hari ini

Namun satu diantara yang Kau jadikan
Tidak dapat bernyanyi
Kadang-kadang ia merasa bahwa untuk apa ia dijadikan
Tetapi pada akhirnya juga sia sia

Tetapi ada juga yang merasa bahwa
Ialah yang pantas dipuji ,dan diagungkan
Sampai ia pun lupa bahwa diatas langit masih ada langit

DREAMING FISH

I walk in the road
To be a looking down

But, I don’t look something again

I ask to water
Why I don’t happy with you

My sweet home, family…..
My village…..
Coral ……

Where are they going ?
I can not be accompany by them anymore..

But it’s answer
If yesterday we, us listen to you

Now is nothing
But tomorrow
We can not listening and doing your question

CINTAKU NEGERIKU

Kaulah dambaanku
Ksulah harapanku
Kaulah pujaan hatiku

Untukmu ku berjuang
Untukmu ku belajar,bekerja,
Untukmu ku berdoa

Kilau emasmu sungguh sangat dasyat
Ikan-ikan pun menari riang gembira
Ranting-ranting pepohonan bernyanyi nan merdu

Menyambut hadirnya dirimu
Cintaku……..
Negeriku …….
Papua barat untuk perubahan

ANGGREK

Mentari selalu terbit di ufuk timur
Terbenam di barat

Angrek,mawar,rose
Melati,matahari
Hidup berdampingan

Ibarat……..

Dimana ada bulan,pasti ada bintang
Dimana ada air,pasti ada ikan

Tetapi sayang seribu sayang
Saking gagahnya anggrek

Sehingga Ia pun meninggalkan teman-temannya
Yang di titipkan Sang pencipta kepadanya

Si semut pun tiada artinya
Baginya matahari impiannya

Jiwa dan raganya
Hanya tuk sang mentari
Pujaan hatinya

Tetapi tak ia sadari
Si semut beserta teman-temannya
Yang dapat membantunya
Dalam suka maupun duka

DERAP LANGKAH

Ku seakan tak berdaya di negeriku sendiri
Atas semua yang kau perbuat kepadaku

Segala mahluk yang tunduk kepadaku
Kini tak lagi ketika kehadiranmu

Ku terpaku terpana merana melihat semua ini

Sang semut bertanya kepada ku
Kenapa nasibmu seperti ini

Apakah ini salah orang tua mu
Atauah takdir dari Tuhan

Ku hanya terdiam tak tahu
Jawaban atas pertanyaannya
Tetapi ku tahu,Tuhan Maha adil
Ia mendengar semua seruan umat kepunyaanNya

BURUNG SURGA

Ku adalah burung surga
Warnaku berbeda dengan burung-burung lainnya
Kuning adalah emas
Emas ialah aku

Tetapi sekarang
Warnaku berubah coklat keputihan

Aku pu beralih dari Habitatku
Menuju habitat baru
Yang tak ku ketahui

Tak terasa hari berganti hari
Tahun berganti tahun

Aku pun mengimpikan habitatku
Warnaku
Jati diriku yang dahulu

Tetapi ku yakin suatu hari nanti
Mimpiku kan berubah menjadi nyata

0F0K MOMAS OFOK (meyah lang)

Dujotu de direni

 Oi duw…..e 
Ofok momas ofok
Ed didis gdiwire

Tina meitew ong efeya
Weda dumoro fug
Ditma jijg wer enedaj guru


KEMBANG, BUNGA HALAMAN

Ku berdiri  tuk mencoba

Apakah ku dapat memetiknya
Kembang, bunga halaman
Untuk menghiasi rambutku

Tetapi ku tahu bahwa
Pedang yang tajam
Yang dapat memetiknya
Tampanya mustahil tuk terjadi

MEM MESRA PAPUA (meyah lang.)

Mem mesra Papua
Oika rot ofok aksa

Osoka tumu mega ofoka
Eisk oga mokma

Kiki,kiki,koko
Woho,woho

Of medemer oga eri yeya
Eresitit mewi Papua ene


CENDRAWASIH PAPUA


Cendrawasih papua
Menari dengan Mahkotanya

Berdansa di atas ranting pepohonan
Sambil berkicau

Kiki,kiki,koko
Woho,woho

Bernyanyi lemah lembut
Mengagumi tanah leluhurnya

MERHI OGA ESKINA MENA (meyah lang.)

Dig merhi oga eskina mena
Oga eri yeya

Tumu mosuska efeyi
Gmocka sangkoifesa
Erekuma didif dirai gwesrot

Sangkoifeda monuh din ong mofosu
Monuh dn ong mowojwena

Mem ojoga mokma
Ereuma didif diray gwesrot



MERDUNYA KICAUAN JANGKRIK


Ku dengar kicaun jangkrik
Suaranya merdu lemah lembut

Diatas daun bambu
Jurang sangkoifeda
Begitu jiwaku mencintainya

Sangkoifeda kampungku sunyi
Kampungku yang sepi

Kicauan burung berbalas-balasan
Begitu jiwaku mencintainya

MEYFINA DINO (meyah lang.)

Dinjeker gmeymojum fembra
Noi meyfina dino

Meyfina dino
Bino bukrisside

Bino bukrisside
Decicien foge


ANGIN


Ku duduk di pinggir pantai
Tuk menikmati anginku

Anginku ……
Anginku……
Datang menyapaku

Datang menyapaku
Perlahan-lahan saja

Senin, 02 Mei 2011

SEPASANG KUPU-KUPU MUDA

larfa berubah menjadi kepompong
kepompong pun beralih menjadi kupu-kupu muda

Dewi malam mulai menampakan rupanya
ku tahu ada rencana di balik penampakanmu

pancaran sinarmu begitu indah
sehingga sepasang kupu-kupu muda tak bergegas tuk tidur

namun, mereka hanya
memikirkan, merencanakan, mendambakan,
sisa hidupnya di bumi ini

ketika engkau mulai menyembunyikan rupamu
mereka pun tahu
hari esok kan tiba
namun hari esok tak seindah hari ini

IMPIAN

hari baru telah tiba

ku mengayunkan langkahku
tuk mengejar apa yang ku tuju

walaupun hujan badai
satu demi satu langkahku bergantian

walau badan terasa lelah
hatiku terasa sakit
ku tetap berjuang demi engkau

hari demi hari hanya berisi
pertandinganku dengan
tinta dan kertas

tak terasa waktu berlalu
akhirnya ku tiba pada puncaknya
mendapat apa yang ku impikan

menjadi seorang cendekiawan
tuk pulang mengabdi pada Ibu pertiwi

SERUAN MENTARI

Hari baru telah tiba

ku pun terbangun dari mimpi indahku
demi semua mahluk hidup

pagi itu sangat malang nasibku
tak satupun dari mereka menyapaku
ku diabaikan begitu saja

malah mencacimaki ku
dengan kata yang sangat menyakitkan jiwaku
"anjing pagi,....bagus sampe....."
seakan mereka tak meridohi
kehadiran ku di sini

pancaran wajahku bagaikan emas
emas untuk kehidupan yang layak
saat ku nampak mereka mengeluh
saat ku tak ada mereka mengeluh pula

oh........
Tuhan! siapakah mereka?
yang Kau ciptakan untukku

TINGGAL KENANGAN

Hari yang amat indah
ku bertemu denganmu
entah bagaimana jadinya

tak ku bayangkan
semua kan seperti ini

enam tahun lamanya kita bersatu
namun hari-hariku bersamamu
ku bagaikan di neraka
tak sedikitpun ku merasa senang

ku pun mencari jalan keluar
namun tak urung jua ku temukan titik terang

oh.......
yang Maha adil
apa yang harus aku lakukan?

mungkinkah ini karma?
apakah ini cobaan?
ataukah ini kutukan dari-Mu?

ya Tuhan... ku mohon ampun
atas semua Dosa-dosaku
yang ku perbuat kepadaMu

HARAPAN

pukul sembilan telah tiba

seharian penuh ku bekerja
kini saatnya semua pekerjaan berhenti

Akulah harapan mereka
untuk melakukan segala sesuatu

demi hidup mereka
ku rela bekerja siang dan malam

namun mereka tidak pernah mengasihi aku
malah menghancurkan ku

rerumputan pun merasa sedih
wahai temanku mengapa engkau harus berkorban
demi mereka yang tak tahu balas budi

tak ada kata yang pantas ku sajikan
hanya berharap kepadaNYA

Ya...........
Tuhan........
semoga ku tak berdosa kepadaMu

JIWA

ketika melihatmu
ku sangat ketakutan

ketika di hadapanmu
ku sebagai orang yang tak bernyawa

kau jauh dariku
ku merasa kesepian dan ketakutan
ku ibarat bunga
memancarkan harum semerbak

ku ingin berkata-kata
namun mulut tak mampu bergaya
mungkinkah...
domba mendapatkan pucuk cemara

tak tahu apa yang harus ku lakukan
hanya kepadaNYA ku berdoa
semoga mimpiku jadi kenyataan

TANGISAN IBU PERTIWI

Aku menangis
sungguh malang nasibku

sebagai Ibu, ku tak dihargai lagi
ketika anakku tak mengerti aku

ku diciptakan ke bumi sebagai Dewa
namun tak satupun yang mengerti aku

jiwaku lebih berharga dari segala
Burung-burung yang ada di bumi

namun sekarang nasibku
hanya ditentukan oleh seekor burung Elang Garuda

ketika ku dilahirkan
banyak orang yang menangis

ketika ku mati
banyak pula yang menangis

SENANDUNG SI MERUNDUK

inilah aku

walaupun ku kecil
ku dapat melakukan apapun

walaupun ku kecil
ku dapat memakan apapun

untuk hidup semua mahluk
Tuhan memberiku hidup

walaupun jiwaku kecil
hargaku seharga emas

hutan, laut, gunung
akan tunduk kepadaku

Jumat, 08 April 2011

Generasiku

kami cuma tahu tampung
apa yang kau jejalkan pada mulut kami
kami generasi sisa, menampung segala laknat tersisa
kami yang harus selalu membayar setiap hutang yang kau lukis di subuh hari

lalu harus kami bayar dengan uang yang nyaris tidak tampak
lantas dengan apa nanti kuhidupi anak istriku?
kau sudah tertawa dalam liang kuburmu saat itu
ahh,, mengeluh pun jadi percuma...
karena hanya kau yang boleh tertawa..
kalian!!! angkatan pongah tak tahu diuntung!!
seenaknya menyisakan kami segenggam pasir,,


oh, dewi kematian lebar sungging senyumnya
hutanku, tanahku, airku dah mati....
anak-anakku terus berhamburan dari perut ibunya
ibunya tanpa setahuku terus berbiak
tetanggaku ternyata menyimpan dendam,,
pemimpim-pemimpin sudah tak perduli lagi akan telanjangnya diri mereka
para pemikir hanya berpikir tentang lembah hutang nan luas
dan para teknokrat hanya bisa memangku tangan sembari update status di facebook


para ibu tak mau peduli lagi tentang suaminya
sang bini tak mau tahu jika banyak lelaki menaiki tubuhnya
dan segala kutukan juga penyakit yang mereka wariskan kepada kami,,, terus mengalir deras dalam nadi kami
sedang mulutku berbusa dengan liur karena tak ada bahasa atau bunyi yang bisa keluar


wahai generasiku,, wahai para penyair salon,, wahai kau yang asik melata dalam kurungan,,,
mari bebaskan diri dari belenggu setan ini....
kita generasi baru!!! jangan lena dalam permainan moyang kita,,,jangan tertawa sementara budak-budakmu minta ampun...
tidak ada lagi otoriter untuk kita...
diam kau laknat!!!
karena kalian kami menderita....


aku mau bebas,,, mari ciptakan revolusi pada bangsa ini....
coba dengarkan simfoni Pancasila dan harmoni UUD 1945 kita....
mereka bak comberan kotor. karena kita anak negeri tak pernah mau peduli...
kita hanya asik dengan status kita di facebook...

maka kutanyakan pada kalian,,,,
mau kalian bagaimanakan INDONESIA kita ini????

kehendak

Dunia mau aku berkaca padanya
tapi tidak!!!
dunialah yang harus tunduk padaku,..
aku pemegang lagu kehidupan
aku yang harus tentukan jalan
aku tak mau jadi budak jalang
cuih,, kuludahi dunia. agar aku terus bertahta
jika tidak aku akan terus melata,,,

Minggu, 20 Maret 2011

Derkitku

Deritaku buat manis
Deritaku buat indah
Tersenyum saat dunia menertawai
Kau tau apa tentangku?

Sakitku membuat senangmu
Sakitku menimbulkan canda tawamu
Apa yang otakmu kerjakan?
Menindas adalah hebatmu
Suka ria melihat lukaku menganga...
Terus tertawa dan menendang-nendang bahuku!!!

Sabtu, 19 Maret 2011

Kita

sejak kapan kau dan aku jadi kita?
sejak kutatap matamu?
sejak kubilang kusuka pada kau?
kita, hah... kita tak pernah jadi kita
karena kau tetap kau dan aku tetap aku
sejak kapan kita jadi kita?
sejak kukatakan rinduku padamu?
sejak kubilang beribu alasan tentang kau yang selalu tertempa dalam otak?
aahh, kita tak pernah kita, karena kau terlalu bungkam, terlalu sepi, terlalu hening...
lalu kini kau tanya tentang kita?
oh, sejak kapan kau dan aku jadi kita?
waktu sampai panjang janggutnya untuk nanti kau....
kau dan jawabmu yang abstrak....

Jumat, 18 Maret 2011

kau paham maksudku?

kenapa hArus menunggu?
rapuh aKan sesuatu
selalu mengUndang nelangsa
mencari aCara dibalik sepi
menguntai Intan di atas kain
bukankah itu haNya pelarian
lari aTas rasa nan rapuh
ingin kembali Asaku tak patuh
tak tahu Kenapa aku begini
sudah kucoba merAih awan
sudah kuMatikan malu
untuk segelintir Ucapan itu
dan kau paham maksudku???

Elegi berkawan

kau dan aku adalah kawan bukan?
Aku sedia jadi ragamu dan kau tak ambil pusing aku jadi bayangmu...
kita tak terpisahkan bagai siam
kalau mau dikata memang aku malam dan engkau siang
tetapi kita berpadu dalam lingkar persahabatan
kita tak bisa hitung apa saja yang sudah kita bagi untuk dunia
kita adalah sehati
sayang kita sehati
karena sehati kita akhirnya mencintai yang satu, selalu yang itu...
dia datang,,, itu si setan bertempik,,,
sebuah bayang lain yang tak sengaja di seret alur takdir dalam lakon kita
rupanya Tuhan mau agar tokoh utamanya ada tiga
hah....karena dia kita mati, kita renggang, kita tak lagi lapang
hari jadi ajang, waktu jadi pertempuran, angin tak lagi menawan
aku masih anggap kau kawan dan akan selalu begitu Siang.....
ah,,, lalu kini aku kau anggap apa???

Inside

Pagi  menyambut matahari di dunia baru, Telusuri indahnya surga bagai tak terjamah...
Sesaat terdengar garang namun itulah mereka, Tak ingin di ganggu Dan hanya ingin bersahabat tenang.
Terabadikan dalam sebuah ingatan Bahwa itulah  indah sesungguhnya...
Lantunan alami yg di miliki Menjadi suatu keharmonisan pagi yang hilang indahnya...
Cobalah berfikir apakah ini akan abadi? Matahari, udara, dan indahnya ruang-ruang surga ini...
Renungilah sebelum terbunuh keanarkisanmu sendiri....


Kamis, 17 Maret 2011

Acuan Bumi Penyair

kata demi kata pun mencipta
tembusi ruang imaji yang terbilang mimpi
mencoba pasti agar tak munafik
perlahan menjajaki dunia orang mati
berputar disekitaran orbit hidup
bukan sekedar menyangga kata
tercipta untuk jadi penunjuk jalan akhirat
siapkan roda nalar  untuk berpikir
untuk tundukan muka dunia yang pongah
(Penjajakan dunia dimulai dari Kami)
Wellcome to Bumi Penyair....

Teruntuk yang Bekas

Kau bekas yang tegas
basah tak mau kering
tinggal lembab sering
wahai dayang musim yang bukan muhrim
pelontar hati penangkap jiwa
mungkin derita menghapus
namun "sayang" bukan sekedar kapur barus
aku, kau dan jarum jam yang berputar balik

Biar

Biar dunia tahu aku mencintai dia lebih dari Emakku
biar semua sadar aku menghormatinya lebih dari Bapakku
biar angin tahu aku cemaskan dia lebih dari adikku
biar air mengerti aku merindukannya lebih dari gadisku
biar setiap caci bisa menghindar kalau ada dia
biar setiap sangka akan selalu patuh jika ada dia
biar semua hati jadi malu bila ada dia
biar dia jadi Diaku

Kemarin

kemarin kau masih ada
tertawa menggeliat penuhi cakrawala pikiran
menari lincah dalam sum-sumku
kemarin kau masih singgah
juga masih berteriak melolong karena bertahta
namun sudah setengah jalan begini, kau malah hilang..
dimana kini Kau bercanda?
kau lempar aku begitu saja
dan kini aku meronta tersiksa, menggelepar menangisi engkau
kau biarkan aku haus sendiri disini
kemana Kau???

Du-dam-di

maka leng paka seng
paka tang sesefa
pra titse sakamo mati mo
zzziiii zzzzaaa zzzooo 
mamama kekakeka
ooo grimani dokekola 
jakaiu motatu ra sssse maka mang zeng saka seng sakaman
maka kau tanya apa??? ku bilang "MANTRA!!!!"

KITA-KATA

Persahabatan ibaratkan kata-kata yang tak akan pernah ada habisnya meskipun ada koma yang memperjarak sesaat dan titik yang menghentikan kita di kala kita tlah usai (mati).
Sahabat selalu ada... slalu menemani... meskipun harus berbagi....

Buat si Yusuf

banggakah jadi si sempurna?
tempat merapat para gadis
kau tahu, kalau kau terus berputar
dikit lagi kau kena gampar
karena kau terlalu banyak menggambar hari dengan nikmat
dan juga segala serapah yang selalu kau rajut manis
bisakah sedikit kau angkat kepala buat Dia,
sudah terlalu lama Ia tunggu kau untuk
segera sujudkan bibirmu dibibirNya....

kepada eva

Dikau hanya penghias ranjang?
atau sekedar jadi pajangan di ruang tamu?
biar dunia bisa bernafas sembari menyelidik....
apa hadirmu cuma jadi batu loncatan?
O...dikau juwita, hanya berharga ketika papan ranjang berderit panjang...
dikaukah ratu atau babu?
kasihan hargamu cuma berdasar darah perawan yang mengalir segar......

ko dengar sa!!

Atas nama darah dan gemeretak tulang patah
dalam lingkaran derita dan goncangan nyawa
kami berteriak atas lidah kelu
serta pita suara yang haus akan kata "makmur"
alam jeruji bingkai korupsi yang terlentang
dari gugusan pulau tambang surga
dari hati kami berbicara pada kalian yang kenyang atas luka kami
kembalikan senyum kami dan tawa kami
segala sesuatu milik kami
kau tak mengerti apa mau kami
karena hanya kami yang bisa dengar lolongan itu
aku memohon agar seluruh keturunanku bisa menjamah alamnya sendiri
berlari bebas dari bayang-bayangmu
kami ingin hidup bebas diatas tanah kami Papua tercinta