Senin, 02 Mei 2011

TINGGAL KENANGAN

Hari yang amat indah
ku bertemu denganmu
entah bagaimana jadinya

tak ku bayangkan
semua kan seperti ini

enam tahun lamanya kita bersatu
namun hari-hariku bersamamu
ku bagaikan di neraka
tak sedikitpun ku merasa senang

ku pun mencari jalan keluar
namun tak urung jua ku temukan titik terang

oh.......
yang Maha adil
apa yang harus aku lakukan?

mungkinkah ini karma?
apakah ini cobaan?
ataukah ini kutukan dari-Mu?

ya Tuhan... ku mohon ampun
atas semua Dosa-dosaku
yang ku perbuat kepadaMu

HARAPAN

pukul sembilan telah tiba

seharian penuh ku bekerja
kini saatnya semua pekerjaan berhenti

Akulah harapan mereka
untuk melakukan segala sesuatu

demi hidup mereka
ku rela bekerja siang dan malam

namun mereka tidak pernah mengasihi aku
malah menghancurkan ku

rerumputan pun merasa sedih
wahai temanku mengapa engkau harus berkorban
demi mereka yang tak tahu balas budi

tak ada kata yang pantas ku sajikan
hanya berharap kepadaNYA

Ya...........
Tuhan........
semoga ku tak berdosa kepadaMu

JIWA

ketika melihatmu
ku sangat ketakutan

ketika di hadapanmu
ku sebagai orang yang tak bernyawa

kau jauh dariku
ku merasa kesepian dan ketakutan
ku ibarat bunga
memancarkan harum semerbak

ku ingin berkata-kata
namun mulut tak mampu bergaya
mungkinkah...
domba mendapatkan pucuk cemara

tak tahu apa yang harus ku lakukan
hanya kepadaNYA ku berdoa
semoga mimpiku jadi kenyataan

TANGISAN IBU PERTIWI

Aku menangis
sungguh malang nasibku

sebagai Ibu, ku tak dihargai lagi
ketika anakku tak mengerti aku

ku diciptakan ke bumi sebagai Dewa
namun tak satupun yang mengerti aku

jiwaku lebih berharga dari segala
Burung-burung yang ada di bumi

namun sekarang nasibku
hanya ditentukan oleh seekor burung Elang Garuda

ketika ku dilahirkan
banyak orang yang menangis

ketika ku mati
banyak pula yang menangis

SENANDUNG SI MERUNDUK

inilah aku

walaupun ku kecil
ku dapat melakukan apapun

walaupun ku kecil
ku dapat memakan apapun

untuk hidup semua mahluk
Tuhan memberiku hidup

walaupun jiwaku kecil
hargaku seharga emas

hutan, laut, gunung
akan tunduk kepadaku

Jumat, 08 April 2011

Generasiku

kami cuma tahu tampung
apa yang kau jejalkan pada mulut kami
kami generasi sisa, menampung segala laknat tersisa
kami yang harus selalu membayar setiap hutang yang kau lukis di subuh hari

lalu harus kami bayar dengan uang yang nyaris tidak tampak
lantas dengan apa nanti kuhidupi anak istriku?
kau sudah tertawa dalam liang kuburmu saat itu
ahh,, mengeluh pun jadi percuma...
karena hanya kau yang boleh tertawa..
kalian!!! angkatan pongah tak tahu diuntung!!
seenaknya menyisakan kami segenggam pasir,,


oh, dewi kematian lebar sungging senyumnya
hutanku, tanahku, airku dah mati....
anak-anakku terus berhamburan dari perut ibunya
ibunya tanpa setahuku terus berbiak
tetanggaku ternyata menyimpan dendam,,
pemimpim-pemimpin sudah tak perduli lagi akan telanjangnya diri mereka
para pemikir hanya berpikir tentang lembah hutang nan luas
dan para teknokrat hanya bisa memangku tangan sembari update status di facebook


para ibu tak mau peduli lagi tentang suaminya
sang bini tak mau tahu jika banyak lelaki menaiki tubuhnya
dan segala kutukan juga penyakit yang mereka wariskan kepada kami,,, terus mengalir deras dalam nadi kami
sedang mulutku berbusa dengan liur karena tak ada bahasa atau bunyi yang bisa keluar


wahai generasiku,, wahai para penyair salon,, wahai kau yang asik melata dalam kurungan,,,
mari bebaskan diri dari belenggu setan ini....
kita generasi baru!!! jangan lena dalam permainan moyang kita,,,jangan tertawa sementara budak-budakmu minta ampun...
tidak ada lagi otoriter untuk kita...
diam kau laknat!!!
karena kalian kami menderita....


aku mau bebas,,, mari ciptakan revolusi pada bangsa ini....
coba dengarkan simfoni Pancasila dan harmoni UUD 1945 kita....
mereka bak comberan kotor. karena kita anak negeri tak pernah mau peduli...
kita hanya asik dengan status kita di facebook...

maka kutanyakan pada kalian,,,,
mau kalian bagaimanakan INDONESIA kita ini????

kehendak

Dunia mau aku berkaca padanya
tapi tidak!!!
dunialah yang harus tunduk padaku,..
aku pemegang lagu kehidupan
aku yang harus tentukan jalan
aku tak mau jadi budak jalang
cuih,, kuludahi dunia. agar aku terus bertahta
jika tidak aku akan terus melata,,,