Minggu, 20 Maret 2011

Derkitku

Deritaku buat manis
Deritaku buat indah
Tersenyum saat dunia menertawai
Kau tau apa tentangku?

Sakitku membuat senangmu
Sakitku menimbulkan canda tawamu
Apa yang otakmu kerjakan?
Menindas adalah hebatmu
Suka ria melihat lukaku menganga...
Terus tertawa dan menendang-nendang bahuku!!!

Sabtu, 19 Maret 2011

Kita

sejak kapan kau dan aku jadi kita?
sejak kutatap matamu?
sejak kubilang kusuka pada kau?
kita, hah... kita tak pernah jadi kita
karena kau tetap kau dan aku tetap aku
sejak kapan kita jadi kita?
sejak kukatakan rinduku padamu?
sejak kubilang beribu alasan tentang kau yang selalu tertempa dalam otak?
aahh, kita tak pernah kita, karena kau terlalu bungkam, terlalu sepi, terlalu hening...
lalu kini kau tanya tentang kita?
oh, sejak kapan kau dan aku jadi kita?
waktu sampai panjang janggutnya untuk nanti kau....
kau dan jawabmu yang abstrak....

Jumat, 18 Maret 2011

kau paham maksudku?

kenapa hArus menunggu?
rapuh aKan sesuatu
selalu mengUndang nelangsa
mencari aCara dibalik sepi
menguntai Intan di atas kain
bukankah itu haNya pelarian
lari aTas rasa nan rapuh
ingin kembali Asaku tak patuh
tak tahu Kenapa aku begini
sudah kucoba merAih awan
sudah kuMatikan malu
untuk segelintir Ucapan itu
dan kau paham maksudku???

Elegi berkawan

kau dan aku adalah kawan bukan?
Aku sedia jadi ragamu dan kau tak ambil pusing aku jadi bayangmu...
kita tak terpisahkan bagai siam
kalau mau dikata memang aku malam dan engkau siang
tetapi kita berpadu dalam lingkar persahabatan
kita tak bisa hitung apa saja yang sudah kita bagi untuk dunia
kita adalah sehati
sayang kita sehati
karena sehati kita akhirnya mencintai yang satu, selalu yang itu...
dia datang,,, itu si setan bertempik,,,
sebuah bayang lain yang tak sengaja di seret alur takdir dalam lakon kita
rupanya Tuhan mau agar tokoh utamanya ada tiga
hah....karena dia kita mati, kita renggang, kita tak lagi lapang
hari jadi ajang, waktu jadi pertempuran, angin tak lagi menawan
aku masih anggap kau kawan dan akan selalu begitu Siang.....
ah,,, lalu kini aku kau anggap apa???

Inside

Pagi  menyambut matahari di dunia baru, Telusuri indahnya surga bagai tak terjamah...
Sesaat terdengar garang namun itulah mereka, Tak ingin di ganggu Dan hanya ingin bersahabat tenang.
Terabadikan dalam sebuah ingatan Bahwa itulah  indah sesungguhnya...
Lantunan alami yg di miliki Menjadi suatu keharmonisan pagi yang hilang indahnya...
Cobalah berfikir apakah ini akan abadi? Matahari, udara, dan indahnya ruang-ruang surga ini...
Renungilah sebelum terbunuh keanarkisanmu sendiri....


Kamis, 17 Maret 2011

Acuan Bumi Penyair

kata demi kata pun mencipta
tembusi ruang imaji yang terbilang mimpi
mencoba pasti agar tak munafik
perlahan menjajaki dunia orang mati
berputar disekitaran orbit hidup
bukan sekedar menyangga kata
tercipta untuk jadi penunjuk jalan akhirat
siapkan roda nalar  untuk berpikir
untuk tundukan muka dunia yang pongah
(Penjajakan dunia dimulai dari Kami)
Wellcome to Bumi Penyair....

Teruntuk yang Bekas

Kau bekas yang tegas
basah tak mau kering
tinggal lembab sering
wahai dayang musim yang bukan muhrim
pelontar hati penangkap jiwa
mungkin derita menghapus
namun "sayang" bukan sekedar kapur barus
aku, kau dan jarum jam yang berputar balik

Biar

Biar dunia tahu aku mencintai dia lebih dari Emakku
biar semua sadar aku menghormatinya lebih dari Bapakku
biar angin tahu aku cemaskan dia lebih dari adikku
biar air mengerti aku merindukannya lebih dari gadisku
biar setiap caci bisa menghindar kalau ada dia
biar setiap sangka akan selalu patuh jika ada dia
biar semua hati jadi malu bila ada dia
biar dia jadi Diaku

Kemarin

kemarin kau masih ada
tertawa menggeliat penuhi cakrawala pikiran
menari lincah dalam sum-sumku
kemarin kau masih singgah
juga masih berteriak melolong karena bertahta
namun sudah setengah jalan begini, kau malah hilang..
dimana kini Kau bercanda?
kau lempar aku begitu saja
dan kini aku meronta tersiksa, menggelepar menangisi engkau
kau biarkan aku haus sendiri disini
kemana Kau???

Du-dam-di

maka leng paka seng
paka tang sesefa
pra titse sakamo mati mo
zzziiii zzzzaaa zzzooo 
mamama kekakeka
ooo grimani dokekola 
jakaiu motatu ra sssse maka mang zeng saka seng sakaman
maka kau tanya apa??? ku bilang "MANTRA!!!!"

KITA-KATA

Persahabatan ibaratkan kata-kata yang tak akan pernah ada habisnya meskipun ada koma yang memperjarak sesaat dan titik yang menghentikan kita di kala kita tlah usai (mati).
Sahabat selalu ada... slalu menemani... meskipun harus berbagi....

Buat si Yusuf

banggakah jadi si sempurna?
tempat merapat para gadis
kau tahu, kalau kau terus berputar
dikit lagi kau kena gampar
karena kau terlalu banyak menggambar hari dengan nikmat
dan juga segala serapah yang selalu kau rajut manis
bisakah sedikit kau angkat kepala buat Dia,
sudah terlalu lama Ia tunggu kau untuk
segera sujudkan bibirmu dibibirNya....

kepada eva

Dikau hanya penghias ranjang?
atau sekedar jadi pajangan di ruang tamu?
biar dunia bisa bernafas sembari menyelidik....
apa hadirmu cuma jadi batu loncatan?
O...dikau juwita, hanya berharga ketika papan ranjang berderit panjang...
dikaukah ratu atau babu?
kasihan hargamu cuma berdasar darah perawan yang mengalir segar......

ko dengar sa!!

Atas nama darah dan gemeretak tulang patah
dalam lingkaran derita dan goncangan nyawa
kami berteriak atas lidah kelu
serta pita suara yang haus akan kata "makmur"
alam jeruji bingkai korupsi yang terlentang
dari gugusan pulau tambang surga
dari hati kami berbicara pada kalian yang kenyang atas luka kami
kembalikan senyum kami dan tawa kami
segala sesuatu milik kami
kau tak mengerti apa mau kami
karena hanya kami yang bisa dengar lolongan itu
aku memohon agar seluruh keturunanku bisa menjamah alamnya sendiri
berlari bebas dari bayang-bayangmu
kami ingin hidup bebas diatas tanah kami Papua tercinta